Minggu, 31 Mei 2009

Pembangunan Rumah Adat Melayu Terhenti

Pembangunan Rumah Adat Melayu Terhenti

Pembangunan rumah Adat Melayu yang telah berjalan, saat ini sedang terhenti kurang lebih satu bulan. Pasalnya dana yang dianggarkan sebesar Rp. 500 juta pada tahun 2007 telah habis. Dan dana itu hanya untuk pembangunan fisik berupa pondasi.


Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kota Singkawang, Arnadi Arkand, saat di jumpai pada ruang kerjanya, membenarkan terhentinya pembangunan rumah adat Melayu yang terletak di Jalan Alianyang.

”Rumah Adat Melayu terhenti karena anggaran 2007 sebanyak 500 juta yang ada telah habis,” tegas Arnadi. Menurutnya, pihaknya bisa membuktikan bahwa semua anggaran yang ada telah di gunakan hanya untuk pembangunan rumah adat melayu. Untuk barang barang yang masih tersisa telah tersimpan dengan baik.

”Barang barang itu dan akan dipergunakan kelak sebagai bahan tambahan dalam pembangunan mendatang,” tambah Arnadi.

Tahun 2009, MABM Kota Singkawang telah mengajukan penambahan biaya sebesar 1 Miliar Kepada Pemkot Singkawang. Kalaupun disetujui, dana itu belum mencukupi karena pembangunan rumah melayu memerlukan dana sebesar 6 Miliar.

Selain meminta bantuan pada Pemkot, untuk perampungan pembangunan tersebut, pihak panitia berusaha menncari solusi lain.

”Bila dananya belum mencukupi, maka kita akan mencoba menyebarkan kupon sebesar 1.000 rupiah ke masyarakat, itupun jika masyarakat peduli dengan pembangunan rumah Aadat Melayu,” ujar Arnadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar