Bahu Membahu Bersihkan Sungai yang Kotor
Persiapan Warga Pemangkat Menyambut Kehadiran Presiden SBY
Warga Desa Harapan beramai-ramai menyisiri sungai di kota Pemangkat. Gotong royong membersihkan sungai dilakukan untuk menyambut kehadiran orang nomor satu di republik ini, Presiden Susilo Bambang Yudoyono meresmikan pos lintas Aruk. Lainnya untuk Agustusan, hingga kota terlihat bersih dan asri.
Hari Kurniathama, Pemangkat
PAGI Jumat, suasana pagi di sepanjang Jalan Pembangunan Desa Harapan tampak ramai. Pemuda dan kaum tua berkumpul di pinggir sungai. Dengan membawa cangkul, penggaruk serta parang sebagai alat tebas rumput, warga satu-persatu menuruni tepi sungai. Seluruh rumput hijau di tepi jalan maupun tumbuh di atas badan sungai dibabat. Sampah-sampah yang mengotori sungai secara bertahap diangkut. Baik dengan menggunakan tangan maupun menggunakan alat seperti garpu maupun kayu. Maklum sungai yang mengering menyisakan air hitam nan pekat serta menimbulkan bau tak sedap. Seperti yang dilakukan Gunawan, warga Jalan Pembangunan, dia bersemangat menebas rerumputan di pinggir sungai. Keringat mengalir diwajahnya tak membuat ia berhenti. Justru semangat Gunawan memicu rekan-rekannya berkejar lebih giat.
Dengan parang panjang di tangannya tanaman liar bertumbangan. Tak hanya rumput, sampah yang berada disamping sungai pun turut diangkutnya. Membuat dirinya harus bergumul dengan bau dan air hitam yang pekat. Namun dirinya merasa senang karena dapat berkumpul dengan warga lainya gotong royong membersihkan sungai.
“Minimal sungai bersih tanpa sampah dan tak semewawut sekaligus olahraga pagi hari,’ paparnya. Kepala Desa Harapan Ramli, yang turun langsung ikut melakukan gotong royong, mengaku senang. Karena banyak warga yang antusias ikut turun membersihkan sungai yang melintasi Desa Harapan. Tak hanya warga jajaran anggota kompi senapan B Pemangkat dan Polsek Pemangkat pun ikut membantu warga membersihkan sungai. Beragam sampah dari sungai diangkut mulai dari kayu bekas, kantong plastik, botol minuman sampai pakai bekas yang hanyut pun turut diangkut warga. Sementara itu camat Pemangkat M Syerli mengatakan bahwa gotong royong seperti akan berlanjut di desa lainya. Terutama beberapa ruas jalan yang ada di jalur Pantura. Masyarakat diminta proaktif keindahan, kebersihan serta kesehatan lingkungan. Ia yakin antusiasme warga ini menunjukkan ada keinginan bersama agar kota Pemangkat terlihat bersih dan tidak terkesan kumuh. “Semangat gotong royong inilah yang harus dikedepankan untuk menjaga estetika kota agar selalu nyaman dipandang mata dan kesan kotor jauh dari bayangan orang. Dan sebenarnya ini bukan barang baru. Sebab, sudah dari dulu semangat gotong royong ini selalu dikedepankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” paparnya. (*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar