Jumat, 22 Mei 2009

Listrik Sering Padam, PLN Minta Maaf

Listrik Sering Padam, PLN Minta Maaf

Singkawang, Manajer PT PLN Cabang Singkawang, Ahmad Ismail ST secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat terkait pemadaman listrik bergilir di wilayah kerjanya sejak bulan Januari 2009. Dia pun mengimbau para pelanggan di Singkawang, Bengkayang dan Sambas (Singbebas) dapat memahami kondisi terkini perusahaan penyedia setrum itu.

"Sistem kelistrikan kita masih menggunakan teknologi yang sama," ungkapnya, kemarin. Pemadaman menurut Ismail, dibedakan dua jenis, yakni terencana dan sebaliknya. Kategori pemadaman terencana, seperti pemeliharaan mesin yang senantiasa diumumkan dan diberitahukan kepada masyarakat melalui media massa. Dengan harapan, para pelanggan dapat mengantisipasi dan melakukan persiapan. Namun, kalau pemadaman tak terencana, seperti sambaran petir, tertimpa pohon, angin ribut, binatang dan layang-layang diakuinya sulit dan jarang dikomunikasikan kepada warga.

"Permainan layang-layang di Pontianak menggunakan tali kawat sudah diadopsi di Singkawang. Sering kita mendapati kerusakan yang berakibat pemadaman listrik dipicu layang-layang," jelasnya didampingi para asisten manajernya. PLN Cabang Singkawang bersama Sat Pol PP sebut Ismail, sudah menggelar aksi penertiban permainan layang-layang menggunakan tali kawat maupun beling. Sayangnya, Perda Permainan Layang-layang belum ada di Singkawang. Karena itu dia mengharapkan kesadaran para penggemar layang-layang untuk tidak sekali-kali memakai tali kawat maupun benang dicampur beling. Terlebih, sistem jaringan distribusi listrik masih menggunakan kawat alias tanpa isolasi.

"Imbauan ini demi keberlangsungan listrik," akunya. 34.755 pelanggan yang tersebar di Singbebas dipastikan Ismail, mendapat suplai energi dari tiga pembangkit di Singkawang, yakni, Sungai Wie, Sudirman dan Sewa Tama. Beban puncak pemakaian listrik setiap hari mencapai 23.4730 Kilo Watt. Sedangkan daya mampu generator saat ini sebatas 18.600 Kilo Watt, sehingga ada defisit sebesar 5 ribu Kilo Watt.

"Pemadaman merupakan langkah terpaksa yang kita ambil guna mengatasi defisit energi. Belum lagi adanya pemeliharaan dan gangguan," paparnya. Ismail menjelaskan, tiga rencana untuk mengatasi pemadaman kelistrikan yang miris itu. Pertama, rencana jangka pendek, yakni mengoptimalkan dan mempercepat proses pemeliharaan mesin pembangkit. Kedua, rencana jangka menengah, yakni, interkoneksi SUTT 150 KV dengan sistem Pontianak dan pembangunan jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah 20 KV dari Kecamatan Sajingan sampai ke Kecamatan Galing. Sedangkan pembangunan PLTU di Pantai Kura-kura sebesar 2 x 25 Mega Watt dan interkoneksi SUTT 275 KV dari Malaysia ke Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang sebagai langkah ketiga alias rencana jangka panjang.

"Pembangunan SUTT 150 KV masih terbentur dengan keberatan warga Kowina Singkawang. Dalam waktu dekat, pimpinan proyek akan bertemu dengan Walikota Singkawang, Hasan Karman guna membicarakan masalah ini," bebernya. Membudayakan hemat listrik menjadi harapan Ismail kepada para pelanggan, karena berkaca dari kondisi di atas. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan edukasi kepada para pelajar untuk berhemat.

"Kita juga akan menggelar spanduk berisikan imbauan agar para pelanggan benar-benar mau berhemat menggunakan listrik," serunya. (man)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar